Gambar Sampul Biologi · b_Bab 2 Jaringan
Biologi · b_Bab 2 Jaringan
Eva Latifah Hanum dkk

23/08/2021 13:04:27

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Jaringan

31

Jaringan

Bab II

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:

1.

menunjukkan berbagai macam struktur jaringan pada tumbuhan dan hewan;

2.

membedakan struktur jaringan tumbuhan dan hewan;

3.

menjelaskan fungsi berbagai macam struktur jaringan tumbuhan dan hewan;

4.

menjelaskan teknik kultur jaringan;

5.

menjelaskan tentang tumor/kanker dan pencetusnya.

Jaringan

31

Sumber

:

Zoology,

Miller-Harley

32

Biologi Kelas XI SMA dan MA

PETA KONSEP

meliputi

meliputi

meliputi

meliputi

terdiri dari

terdiri dari

dibedakan

dibedakan

dibedakan

dibedakan

Jaringan Tumbuhan

Jaringan

Jaringan Hewan

Parenkim

Xilem

Meristem

Primer

Meristem

Sekunder

Kolenkim

Floem

Sklerenkim

Jaringan

Epitel

Jaringan

Penunjang

Jaringan

Otot

Jaringan

Saraf

Jaringan Meristem

Jaringan Permanen

Jaringan Germinal (benih)

Jaringan Somatis

Epitel Sederhana

Epitel Berlapis

Kelenjar

Jaringan

Penunjang

Jaringan Ikat

Jaringan Skeleton

Darah dan Limfe

Otot Lurik

Otot Polos

Otot Jantung

Saraf Motorik

Saraf Sensorik

Jaringan

33

S

emua organisme bersel banyak (multiseluler) memiliki berbagai sel

yang bentuk dan fungsinya berbeda. Sel-sel yang

bentuk dan fungsinya sama

berkelompok membentuk jaringan. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut

histologi. Sebuah jaringan merupakan sebuah kelompok sel yang memiliki

fungsi tertentu, misalnya jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung.

Untuk melaksanakan fungsi yang lebih luas, berbagai jaringan berkelompok

membentuk suatu kesatuan (unit) yang disebut organ. Organ dalaman hewan

lebih tampak nyata daripada tumbuhan, misalnya jantung, paru-paru,

lambung, dan usus. Dapatkah kamu sebutkan organ pada tumbuhan?

Berbagai organ membentuk kesatuan fungsi yang lebih luas, disebut sistem,

misalnya sistem peredaran darah (sistem transpor) terdiri atas jantung dan

pembuluh darah. Coba kamu sebutkan contoh yang lain

!

Pada hewan dan tumbuhan multiseluler yang berkembang biak secara

seksual, zigot yang merupakan hasil fertilisasi akan membelah berkali-kali

dan akan menghasilkan jaringan

embrional

. Pada tumbuhan, jaringan

embrional ini disebut jaringan

meristem

, sedangkan pada hewan disebut

mesenkim

(jaringan benih). Selama proses pembelahan berlangsung, sel-selnya

akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Perubahan semacam ini

dinamakan

diferensiasi

yang kelak akan menghasilkan jaringan tertentu. Dalam

bab ini akan dibahas berbagai jaringan pada tumbuhan dan hewan.

A. Jaringan Tumbuhan

Sel-sel embrional yang telah terdiferensiasi berkelompok membentuk

jaringan sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Pengelompokan jaringan tubuh

tumbuhan didasarkan pada bentuk sel, letak, fungsi, asal, serta tingkat

perkembangannya. Berdasarkan hal-hal tersebut, jaringan pada tumbuhan

meliputi jaringan meristem dan jaringan permanen.

Jaringan meristem merupakan jaringan yang tetap bersifat embrional,

yaitu memiliki kemampuan untuk terus membelah diri tak terbatas. Sel-sel

penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan protoplasma, dan vakuola

relatif kecil. Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer

dan meristem sekunder.

Meristem primer

adalah jaringan meristem yang sel-

selnya berkembang dari sel-sel embrional. Oleh karena itu, meristem primer

merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio, misalnya, ujung akar, ujung

batang, dan kuncup yang menyebabkan pertumbuhan primer.

Meristem sekunder

adalah jaringan meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah

terdiferensiasi, tetapi aktif membelah (bersifat meristematis), misalnya

kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.

34

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Jaringan permanen merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel dewasa

yang telah terdiferensiasi, tetapi dalam keadaan tertentu dapat bersifat

meristematis kembali. Berdasarkan jumlah tipe sel yang menyusunnya,

jaringan permanen dibedakan antara jaringan yang tersusun oleh satu tipe

sel dan jaringan yang tersusun oleh lebih dari satu tipe sel.

1. Jaringan yang Tersusun oleh Satu Macam (Tipe) Sel

(Jaringan Sederhana)

Jaringan sederhana adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel yang

bentuknya sama dan mempunyai fungsi yang sama atau tersusun oleh satu

tipe (macam) sel.

a. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim tersusun oleh

sel-sel hidup yang aktif melakukan

kegiatan, berbentuk bulat dengan

diameter bervariasi seperti tampak

pada Gambar 2.1.

Pada Gambar 2.1 tampak vakuola

besar terletak di tengah-tengah sel,

disebut vakuola sentral dan berfungsi

sebagai tempat menyimpan zat-zat

makanan. Sel-sel parenkim sering

dijadikan tempat menyimpan perse-

diaan makanan seperti pada umbi

kentang dan endosperm pada biji.

Dinding selnya tipis, berperan dalam

pengangkutan air dan garam-garam

mineral. Pertukaran dan peredaran

gas berlangsung melalui ruang-ruang

antarsel.

Pada bagian-bagian tertentu dari

tumbuhan, sel-sel parenkim dapat

termodifikasi. Berikut ini beberapa

contoh jaringan parenkim yang telah

termodifikasi.

Gambar 2.1

Sel-sel parenkim

sitoplasma

nukleus

vakuola sentral

dinding sel

ruang antarsel

Sumber:

Biological Science

, Green

Jaringan

35

Gambar 2.2

Epidermis

KEGIATAN 2.1

Mengamati Jaringan Epidermis

1.

Buatlah preparat basah epidermis daun

Rhoeodiscolor

(Adam dan

Eva) atau daun bakung (sebaiknya diambil epidermis daun dari

permukaan bawah daun).

2.

Amati preparat tersebut dengan menggunakan mikroskop.

3.

Gambarkan hasil pengamatanmu, lengkapi dengan nama bagian-

bagiannya.

Pertanyaan

1.

Bagaimana bentuk dan letak sel-sel epidermis?

2.

Adakah kamu temukan stomata (mulut daun)? Sel-sel apa yang

membentuk stomata?

3.

Apa fungsi jaringan epidermis?

(a)

Penampangan melintang

jaringan epidermis

dinding sel

kutikula

sel epidermis

neukleus

nukleus

sitoplasma

vakuola

stomata

kloroplas

sel penutup

(b)

Permukaan daun dikotil

(sel-sel epidermis)

sel

penutup

stomata

sel

memanjang

(c)

Permukaan daun

monokotil

(sel-sel epidermis)

Sumber:

Biological Science

, Green

1)

Jaringan Epidermis

Epidermis merupakan bagian terluar dari tubuh tumbuhan dan sel-selnya

hidup. Fungsinya untuk melindungi tumbuhan dari kekeringan dan

infeksi. Struktur jaringan epidermis dapat kamu pelajari pada Gambar 2.2.

36

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Sel-sel epidermis berbentuk kotak, tersusun rapat, tidak berklorofil

kecuali sel penutup (

guard cell

) pada stomata. Apa fungsi stomata? Sel-

sel epidermis menghasilkan semacam lilin yang disebut kutikula sehingga

lapisan epidermis sulit ditembus air. Jika pertumbuhan jaringan epider-

mis tidak seimbang dengan tumbuh membesarnya akar dan batang, akan

tumbuh jaringan kulit gabus (periderm) yang menggantikan kedudukan

epidermis.

Kadang-kadang sel-sel epidermis tumbuh seperti bulu dengan

berbagai fungsi, misalnya bulu akar pada akar berfungsi mengisap air

dan garam-garam tanah, sulur pada tumbuhan memanjat berfungsi

melekatkan batang pada tempat tumbuhnya. Ada juga sel-sel kelenjar

yang tumbuh pada epidermis, mengeluarkan racun untuk membunuh

serangga atau enzim untuk mencerna serangga yang terperangkap.

2)

Jaringan Mesofil

Jaringan ini terletak di antara dua lapisan epidermis daun. Pada jaringan

inilah fotosintesis terjadi karena sel-selnya mengandung kloroplas. Pada

tanaman dikotil terdapat dua lapisan mesofil, lapisan atas terdiri atas

sel-sel tiang yang disebut palisade dan lapisan bawah yang bentuk sel-

selnya tidak beraturan disebut spons (bunga karang).

3)

Jaringan Endodermis

Endodermis adalah satu lapisan sel khusus pada akar dan batang

tumbuhan tertentu yang merupakan lapisan paling dalam dari korteks.

4)

Jaringan Perisikel

Akar memiliki lapisan yang beberapa sel parenkimnya menebal, disebut

perisikel. Letaknya antara jaringan pembuluh (silinder pusat) dan

jaringan endodermis, berfungsi untuk membentuk akar samping dan

berperan dalam pertumbuhan sekunder.

b. Jaringan Kolenkim

Struktur jaringan kolenkim hampir

sama dengan jaringan parenkim,

dinding selnya terutama tersusun dari

selulosa dan mengalami penebalan

pada sudut–sudutnya.

Penebalan ter-

jadi pada dinding sel primer. Per-

hatikan Gambar 2.3, bentuk selnya

memanjang, fungsinya sebagai

penguat terutama pada tumbuhan

muda dan tumbuhan herba.

Gambar 2.3

Sel kolenkim

Penebalan

selulosa

Sumber:

Biology,

Barrett

Jaringan

37

Penebalan

lignin

Sklereid

berkelompok

Dinding sklerenkim

mengandung lignin

Sel-sel serabut

Gambar 2.4

Sel-sel sklerenkim

Pada batang dan tanaman muda, letak jaringan kolenkim, yaitu di bagian

tepi organ. Sering juga kita jumpai jaringan kolenkim tepat di bawah epider-

mis di bagian luar korteks. Pada daun dikotil jaringan kolenkim terdapat di

sepanjang tulang daun, berfungsi untuk memperkuat ikatan pembuluh.

Jaringan kolenkim terdapat pada akar, batang, daun, bunga, dan buah.

c. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel mati yang tebal karena adanya

penumpukan lignin pada dindingnya, berfungsi sebagai penyokong. Jaringan

ini terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan

dan perkembangan. Adanya jaringan sklerenkim memungkinkan tumbuhan

dapat bertahan dari tekanan dan peregangan.

Ada dua macam sel sklerenkim,

yaitu serat/serabut dan sklereid,

seperti tampak pada Gambar 2.4.

Jaringan sklerenkim yang berbentuk

serabut tersusun atas sel-sel yang

panjang dan meruncing pada ujung-

ujungnya, keras, kuat, dan elastis.

Serat sklerenkim terdapat pada

korteks di bawah epidermis batang

atau akar, berkas pembuluh tum-

buhan monokotil dan dikotil. Jaring-

an sklerenkim sklereid memiliki sel-

sel yang bentuk, ukuran, dan

penebalan dinding sel yang ber-

variasi. Sel-sel sklereid yang tidak

bercabang disebut

sel batu

, dinding

selnya tersusun atas selulosa dan lig-

nin yang tebal sehingga kuat dan

kaku. Contohnya tempurung kelapa,

kulit kacang tanah, dan bagian yang

keras dari buah batu lainnya. Sklereid

terutama terdapat pada kulit kayu,

buah, dan biji.

2. Jaringan yang Tersusun oleh Lebih dari Satu Macam

(Tipe) Sel

Tumbuhan berpembuluh (

Tracheophyta

) memiliki pembuluh pengangkut

yang disebut xilem dan floem. Keduanya tersusun oleh lebih dari satu macam sel.

Sumber:

Biology

, Barrett

38

Biologi Kelas XI SMA dan MA

a. Xilem (Pembuluh Kayu)

Xilem memiliki dua fungsi utama, yaitu penyokong dan pengangkut air

dan garam-garam tanah dari akar menuju ke bagian atas tumbuhan. Xilem

tersusun oleh 4 macam sel, yaitu trakeid, trakea, parenkim, dan serabut (serat).

Trakeid

terbentuk dari sel tunggal yang panjang dengan penebalan lignin pada

dinding sel dan ujung-ujungnya lancip. Sel dewasa mati dengan lumen yang

kosong. Trakeid merupakan sel pengangkut air yang primitif dari tumbuhan

berpembuluh. Walaupun demikian, gimnospermae yang kebanyakan berupa

pohon, menggunakan trakeid untuk mengalirkan air dari akar. Air mengalir

melalui lubang-lubang pada dinding sel yang dilengkapi dengan membran,

dari trakeid yang satu ke trakeid yang lain. Sel trakeid dan trakea dapat dilihat

pada Gambar 2.5.

Trakea

(pembuluh) merupakan

pembuluh yang sangat panjang,

berasal dari beberapa sel yang ber-

deret memanjang dan batas antarsel

(dinding ujung sel) melebur. Seperti

pada trakeid, substansi yang hidup

hilang (mati). Terbentuklah pem-

buluh yang membentang sepanjang

batang. Pembuluh semacam ini

hanya terdapat pada angiospermae.

Parenkim xilem

terdiri atas

sel-sel hidup

yang berdinding tipis. Sel-sel tersebut

mengandung berbagai zat seperti

lemak atau amilum. Oleh karena

itu,

parenkim xilem berfungsi pula untuk

menimbun cadangan makanan.

Serabut xilem

berasal dari trakeid,

tetapi lebih pendek, sempit, dinding

lebih tebal, dinding selnya mem-

punyai noktah (lubang). Serabut dan

trakeid saling melekat sehingga sulit

dipisahkan.

b. Floem (Pembuluh Tapis)

Floem memiliki struktur tubuler mirip dengan xilem, dinding sel

penyusunnya mengalami penebalan selulosa dan pektin. Floem adalah

jaringan pengangkutan untuk zat makanan, seperti gula (hasil fotosintesis),

protein, dan mineral pada tumbuhan. Floem tersusun dari 4 macam sel, yaitu

sel buluh tapis, sel pengiring, sel serabut, dan sel parenkim.

Gambar 2.5

Sel trakeid dan trakea

kosong

pembuluh

lubang

kecil

trakeid

trakea

Sumber:

Biology

, Barrett

Jaringan

39

Sel buluh tapis dan sel pengiring berasal dari sel induk yang sama. Sel

induk membelah memanjang menghasilkan dua sel yang tidak sama besar,

sel buluh tapis besar dan sel pengiring lebih kecil (lihat Gambar 2.6). Sel buluh

tapis merupakan untaian sel-sel yang memanjang, dengan lempeng tapisan

yang membatasi sel yang berdampingan.

Lempeng tapisan

adalah dinding sel

yang melebur membentuk sejumlah lubang seperti tapisan (saringan),

berfungsi untuk mengalirkan larutan yang berisi bahan-bahan organik. Di

samping tiap-tiap sel buluh tapis, terdapat sel pengiring yang hidup dan

bersifat meristematis, berfungsi untuk memberikan nutrisi dan mengatur

aktivitas sel buluh tapis yang berdekatan.

Parenkim floem dan serabut floem hanya terdapat pada tumbuhan dikotil,

tidak terdapat pada tumbuhan monokotil. Struktur sel parenkim floem sama

dengan sel parenkim pada umumnya, hanya bentuknya lebih memanjang.

Serabut floem sama dengan serabut sklerenkim, membentuk ikatan sel-sel

yang berdiri tegak dalam floem, berfungsi sebagai penyokong. Agar kamu

lebih memahami berbagai fungsi jaringan pada tumbuhan kerjakan tugas 2.1

berikut ini.

Gambar 2.6

Floem

lubang tapis

sel pengiring

lempeng tapisan

Sumber:

Biology

, Barret

parenkim floem

sel pengiring

sel buluh tapis

lempeng tapisan

Cari informasi dari berbagai sumber literatur/media tentang fungsi berbagai

jaringan tumbuhan, lakukan secara kelompok.

Tugas2.1

40

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Jaringan

Bentuk Sel

Fungsi

Distribusi

Parenkim

a. Epidermis

b. Mesofil

c. Endodermis

d. Perisikel

Kolenkim

Sklerenkim

a. Serabut

b. Sklereid

Xilem

(trakeid,

parenkim)

Floem

a. Buluh tapis

b. Sel pengiring,

Bulat dengan diameter

bervariasi, dan memanjang

Kotak memanjang dan

datar

Bulat tak teratur, atau

berbentuk tiang.

Seperti epidermis.

Seperti epidermis.

Memanjang dan segi

banyak, berujung runcing.

Memanjang dan segi

banyak dengan ujung

runcing yang saling

bertaut.

Tidak beraturan.

Memanjang dan berbentuk

buluh (tubuler)

Memanjang dan tubuler.

Memanjang dan sempit.

Pembungkus jaringan,

penyokong pada

tumbuhan herba,

pertukaran gas, tempat

menyimpan makanan,

pengangkutan air dan

mineral.

Pelindung dari kekeringan

dan infeksi.

Fotosintesis, menyimpan

tepung.

Penghalang selektif untuk

gerakan air dan mineral

(antara korteks dan xilem)

pada akar.

Bersifat meristematis,

membentuk

akar

samping,

berperan dalam

pertumbuhan sekunder.

Penyokong

Penyokong

Penyokong

Penyokong, pengangkut

air dan mineral.

Pengangkut senyawa

organik.

Bekerja sama dengan

buluh tapis.

Korteks, empulur,

pem–bungkus

jaring–an xilem dan

floem.

Lapisan tunggal

yang menutupi

seluruh tubuh

tumbuhan.

Di antara epidermis

atas dan epidermis

bawah daun.

Sekeliling jaringan

pembuluh (lapisan

terdalam korteks)

Dalam akar antara

silinder pusatdan

endodermis.

Korteks bagian luar,

tulang daun.

Korteks bagian luar,

perisikel batang,

xilem, dan floem.

Korteks, empulur,

floem,

bagian keras

dari

buah dan biji.

Jaringan

pengangkut.

Jaringan

pengangkut.

Jaringan

pengangkut.

Tabel 2.1

Struktur, fungsi, dan distribusi jaringan tumbuhan

Jaringan

41

KEGIATAN 2.2

Mengamati Potongan Melintang Akar

1.

Amati sediaan mikroskopis potongan melintang akar dengan

menggunakan mikroskop (akar monokotil dan dikotil).

2.

Perhatikan susunan dan bentuk sel-sel jaringan yang terletak

paling luar, kemudian bandingkan dengan jaringan yang ada

di sebelah dalamnya, dan seterusnya.

3.

Tentukan ada berapa macam jaringan yang menyusun akar.

4.

Gambarlah penampang melintang akar yang telah kamu amati.

Pertanyaan

1.

Di mana letak jaringan pengangkut? Xilem atau floemkah yang

ada di bagian tengah akar?

2.

Jaringan endodermis terletak di antara jaringan apa?

3.

Jaringan apa yang ada di antara epidermis dan endodermis?

4.

Apa perbedaan akar monokotil dengan dikotil?

5.

Sebutkan jaringan-jaringan yang menyusun akar

!

3. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Organ Tumbuhan

Tumbuhan memiliki tiga organ utama, yaitu akar, batang, dan daun.

Bunga dan buah merupakan modifikasi organ pokok sebagai alat reproduksi.

Sebelum mempelajari jaringan penyusun organ-organ tersebut, sebaliknya

kamu lakukan kegiatan berikut.

a. Jaringan Penyusun Akar

Akar memiliki dua fungsi penting dalam kehidupan tumbuhan, pertama:

menyerap air, mineral, dan oksigen dari tanah

;

kedua: mengokohkan tegaknya

tumbuhan di atas tanah. Pada beberapa tumbuhan, akar juga digunakan

sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Pada akar juga terdapat

sistem pembuluh yang berfungsi sebagai alat transpor air dan garam

mineral

dari tanah ke tubuh bagian lain. Bagian ujung akar terdiri atas

jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah, daerah ini dilindungi oleh

tudung akar (kaliptra) dari gesekan dan kerusakan dalam tanah. Sel-sel hasil

pembelahan meristem mengalami pertumbuhan memanjang (menjadi

dewasa), kemudian membentuk struktur-struktur tertentu. Berdasarkan hasil

pengamatanmu, ada berapa macam jaringan yang menyusun akar? Akar

monokotil dan dikotil secara garis besar memiliki susunan anatomi yang

terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

42

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Gambar 2.7

Penampang akar

xilem

floem

endodermis

korteks

epidermis

bagian yang

telah

terdeferensiasi

bagian

perpanjangan

bagian

meristematis

tudung akar

Sumber:

Biology

, Barrett

jalur sempit

bulu akar

endodermis

pita kaspari

floem

xilem

perisikel

epidermis

korteks

slinder

pusat

Epidermis (kulit luar) terdiri atas selapis sel yang letaknya rapat dan

tidak terdapat ruang-ruang antarsel. Sejumlah sel epidermis yang letaknya

di ujung akar mengalami modifikasi, membentuk bulu akar. Sejumlah besar

bulu akar berfungsi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.

Korteks terdiri atas beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis

dan letaknya tidak rapat. Banyak terdapat ruang antarsel yang berfungsi

untuk pertukaran gas. Pada beberapa tumbuhan, sel-sel korteks menyimpan

makanan cadangan, misalnya akar wortel. Endodermis merupakan batas

terdalam lapisan korteks, terdiri atas selapis sel yang bentuknya khusus. Pada

dinding radial, endodermis mengalami penebalan dari lignin atau suberin

yang bersifat

impermeabel

. Penebalan dinding sel tersebut tampak seperti pita

yang mengelilingi dinding sel dan disebut

pita kaspari

. Air dan garam-garam

tanah masuk ke dalam silinder pusat melalui sel peresap, yaitu sel-sel endo-

dermis tertentu yang tidak mengalami penebalan pada dindingnya. Pada

monokotil yang tidak memiliki sel peresap, penyerapan zat melalui plas-

modesma.

Silinder pusat (stele) merupakan bagian yang terdapat di sebelah dalam

endodermis, meliputi jaringan perisikel, xilem, dan floem. Sel-sel perisikel

yang berhadapan dengan xilem bersifat meristematis (aktif membelah) dan

Jaringan

43

mampu membentuk akar cabang. Oleh karena itu, perisikel disebut juga

perikambium xilem dan floem dalam silinder pusat letaknya teratur

bergantian menurut arah jari-jari (radial). Pada tumbuhan dikotil di antara

xilem dan floem terdapat kambium. Kedudukan xilem dan floem yang

bergantian menyebabkan lapisan kambium berlekuk-lekuk seperti bintang

(lihat Gambar 2.8).

Gambar 2.8

Silinder pusat (stele)

Kambiaum

endodermis

perisikel

floem

Sumber:

Essentials of Biology

, Hopson

Gambar 2.8 menunjukkan penampang melintang akar muda, selanjutnya

kambium mengadakan pertumbuhan ke arah dalam membentuk xilem dan

ke arah luar membentuk floem. Bentuk bintang lambat laun berubah menjadi

lingkaran. Xilem pada akar merupakan awal pembuluh angkut yang

membentang dari akar sampai ke daun.

b. Jaringan Penyusun Batang

Pada tumbuhan berpembuluh, batang berfungsi sebagai penyokong dan

alat transpor. Kedua fungsi ini ditunjang oleh jaringan pembuluh yang

menghubungkan daun dengan akar sebagai pengisap air dan zat hara di

dalam tanah.

Jika kamu memotong batang dikotil secara melintang, misalnya tanaman

tomat (tanaman herba), kamu akan melihat macam-macam jaringan yang

tersusun secara konsentris seperti pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9

Penampang

melintang

batang dikotil

dan monokotil

floem

korteks

epidermis

kutikula

epidermis

kutikula

korteks

empulur

berkas

pembuluh

floem

kambium

xilem

Sumber:

Essentials of Biology

, Hopson

Xilem

berkas pembuluh

xylem

44

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Epidermis batang

terdiri atas sel yang tersusun rapat tanpa klorofil. Sel-

selnya mengeluarkan zat semacam lilin yang disebut kutikula, berfungsi

untuk mencegah penguapan. Sebagian besar sel-sel korteks adalah parenkim

yang besar, berdinding tipis, bentuk bersegi tak teratur. Bagian korteks yang

berbatasan dengan epidermis terdiri atas sel-sel kolenkim atau sklerenkim

yang berfungsi sebagai penyokong.

Jaringan pengangkut

terletak di sebelah dalam korteks, terdiri atas xilem

dan floem. Pada tumbuhan herba, xilem dan floem membentuk berkas

pembuluh tersendiri dalam bentuk lingkaran, floem berada di sebelah luar

xilem. Pada tiap berkas pembuluh terdapat kambium vaskuler yang

memisahkan xilem dan floem. Tipe berkas pembuluh seperti ini disebut

kolateral terbuka. Pada tumbuhan monokotil, berkas pembuluh tanpa

kambium vaskuler, tipe berkas pembuluh semacam ini disebut kolateral

tertutup. Pada tumbuhan dewasa sel-sel xilem mati, dinding pembatas sel

hilang, terbentuk pipa kapiler yang memanjang dari akar sampai ke daun

berfungsi untuk mengalirkan air dan garam-garam mineral. Sel-sel floem pada

tumbuhan dewasa kehilangan nukleus, tetapi sitoplasma tetap hidup untuk

mengalirkan nutrisi. Batas antara sel-sel pembuluh tapis berbentuk lempeng

tapisan yang berlubang-lubang.

Pada bagian tengah batang terdapat empulur yang berfungsi sebagai

tempat menyimpan zat-zat makanan, terdiri atas sel-sel parenkim yang besar

dan berdinding tipis. Struktur batang tumbuhan monokotil dan dikotil hampir

sama, tetapi berkas pembuluh pada monokotil tersebar dalam jaringan

parenkim dasar sehingga tidak ada pemisah antara korteks dan bagian pusat

(lihat Gambar 2.9).

Titik tumbuh pada ujung akar dan ujung batang telah terbentuk sejak

tumbuhan masih embrio karena titik tumbuh tersebut merupakan titik

tumbuh primer. Pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas titik tumbuh

primer disebut

pertumbuhan primer

. Pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan

biji terbuka terdapat kambium yang bersifat meristematis dan disebut

titik

tumbuh sekunder

. Aktivitas sel-sel kambium dinamakan

pertumbuhan sekunder

.

Baik pada akar maupun pada batang, kambium menghasilkan unsur-

unsur xilem (kayu) ke arah dalam dan menghasilkan unsur-unsur floem (kulit)

ke arah luar, menyebabkan akar dan batang tumbuh menjadi besar. Aktivitas

kambium ke arah dalam jauh lebih besar daripada ke luar sehingga bagian

kayu jauh lebih tebal dibandingkan dengan bagian kulit.

Kulit kayu tertentu penting untuk pembuatan tali, tambang, atau bahan

pakaian. Bagian apa yang dibuat tali, tambang, atau serat kain itu? Batang

tumbuhan monokotil setelah mencapai ukuran tertentu tidak akan bertambah

besar lagi karena tidak memiliki kambium, jadi tak ada pertumbuhan

sekunder. Dapatkah kamu urutkan jaringan penyusun batang dari dalam ke

arah luar?

Jaringan

45

c. Jaringan Penyusun Daun

Bentuk daun umumnya tipis, datar, diperkuat oleh tulang daun, dan

memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya. Daun berfungsi untuk

transpirasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan energi

matahari menjadi energi kimia. Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas

tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak

bertangkai, langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi

epidermis, mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh seperti tampak pada

Gambar 2.10.

Gambar 2.10

Penampang melintang daun

Epidermis daun terdapat di permukaan atas dan di permukaan bawah.

Umumnya terdiri atas selapis sel, tetapi ada juga yang terdiri atas beberapa

lapis sel, seperti pada Ficus dan Piper. Sel-selnya berdinding tebal dan pada

bagian yang menghadap ke luar dilapisi kutikula. Untuk membatasi

penguapan air yang terlalu besar, kadang-kadang dapat dijumpai lapisan

lilin atau rambut-rambut. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun),

yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat

kutikula

epidermis atas

sel-sel

palisade

sel-sel

bunga

karang

(spons)

mesofil

epidermis bawah

stomata

sel penutup

ruang udara

xilem

floem

berkas pembuluh

kloro-

plas

sito-

plasma

vakuola

nukleus

sel bunga karang

Sumber:

Essentials of Biology

, Hopson

Buatlah sediaan (preparat) potongan melintang batang muda monokotil dan

dikotil, kemudian amati dengan mikroskop. Gambarlah hasil pengamatanmu,

lengkapi dengan nama bagian-bagiannya. Bandingkan dengan hasil

pengamatan sediaan awetan yang ada di sekolahmu, juga dengan gambar

penampang batang yang ada dalam bukumu.

Tugas2.2

dinding

selulosa

sel

palisade

46

Biologi Kelas XI SMA dan MA

keluar masuknya udara dan menghubungkan ruang-ruang antarsel di dalam

jaringan parenkim dengan atmosfer. Pada tumbuhan darat, stomata terdapat

di permukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air yang terapung,

stomata terdapat pada permukaan atas.

Mesofil tersusun atas jaringan palisade dan jaringan spons (bunga

karang). Jaringan palisade terdiri atas sel-sel panjang yang tersusun rapat

secara vertikal. Sel-sel tersebut kaya akan kloroplas yang di dalamnya terdapat

klorofil. Jaringan ini terdapat di bagian bawah lapisan epidermis atas. Jaringan

spons (bunga karang) terdiri atas sel-sel yang bentuk dan susunannya tidak

teratur, mengandung kloroplas relatif sedikit dan banyak terdapat ruang-

ruang udara. Sel-sel palisade dan spons disebut sel fotosintetik.

Berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem, terdapat pada tulang daun.

Fungsi tulang daun tidak hanya sebagai penguat dan pemberi bentuk helai daun,

tetapi merupakan sistem transpor yang berhubungan dengan sistem pembuluh

pada bagian lain tumbuhan. Sel-sel xilem mengalirkan air dan mineral, sedangkan

sel-sel floem mengedarkan zat-zat organik hasil fotosintesis. Gambar 2.11

memperlihatkan letak berkas pembuluh pada daun.

Pada dikotil, cabang-cabang

halus tulang daun menyebar hampir di seluruh bagian daun. Tulang daun

yang paling besar terletak di pusat helai daun, berlanjut ke tangkai daun dan

bergabung dengan sistem pembuluh batang. Pada kebanyakan monokotil,

tulang daun meluas secara paralel pada helai daun.

Gambar 2.11

Berbagai jaringan pada daun

sel-sel kolenkim

epidermis atas

epidermis

bawah

stomata

stomata

berkas pembuluh

pada tulang daun

lamina

tulang

daun

ibu

tulang

daun

petiola

sel-sel

fotosintesis

xilem

floem

berkas pembuluh

pada tulang daun

besar

sel-sel kolenkim

serabut sklerenkim

jaringan penyokong

Sumber:

Essentials of Biology

, Hopson

Pengetahuan tentang jaringan tumbuhan diperlukan dalam usaha

memperbanyak tanaman, misalnya memperbanyak tanaman pangan untuk

mengatasi kekurangan pangan atau membudidayakan tanaman langka untuk

Jaringan

47

menghindari kemusnahan. Berbagai cara perkembangbiakan dapat

digunakan dalam usaha tersebut, antara lain dengan biji, stek, dan cangkok.

Jika biji ditanam, akan tumbuh menjadi individu baru karena di dalamnya

terdapat embrio dan cadangan makanan yang terdapat dalam keping biji atau

endosperm.

Embrio merupakan bakal tanaman baru hasil peleburan ovum dan

sperma dalam fertilisasi. Embrio tersusun oleh jaringan meristem yang aktif

membelah diri, membentuk akar, batang, dan daun. B

anyak sel yang terletak

pada bagian tumbuhan yang telah dewasa memiliki kemampuan untuk kembali

menjadi sel-sel meristematik dan dapat membentuk sistem akar atau tunas

sehingga memungkinkan kita melakukan pembiakan dengan cara stek.

Pada stek batang, sistem akar akan tumbuh jika tunas telah tumbuh. Sistem

akar terbentuk dari meristem yang ada pada berkas pembuluh. Sel-sel tersebut

terus membelah diri, membentuk akar baru lengkap dengan sistem pembuluh

yang berhubungan dengan berkas pembuluh pada batang. Contoh stek batang,

yaitu mawar dan singkong. Pada stek daun, sistem akar dan pucuk baru terbentuk

melalui regenerasi sel-sel. Sel-sel dewasa pada tulang daun atau tangkai daun

kembali menjadi sel-sel meristem. Contoh stek daun, yaitu begonia dan

sanseviera.

Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil yang berkayu, misalnya

tanaman buah-buahan. Batang yang akan dicangkok dikuliti secara melingkar

selebar 10 cm, kemudian sayatan kulit beserta kambiumnya dibuang. Batang

tersebut tetap tumbuh karena air dan mineral dari dalam tanah tetap mengalir

melalui xilem, sedangkan bahan organik hasil fotosintesis tidak dapat

mengalir ke bagian bawah karena floem terputus.

Zat-zat makanan terakumulasi pada sayatan kulit bagian atas sehingga

membengkak. Selanjutnya sel-sel meristem yang ada di dekat berkas

pembuluh membentuk akar baru dan muncul pada bagian kulit yang

membengkak. Biasanya pada bagian batang yang dikuliti dibubuhkan tanah

subur (humus), lalu dibungkus dengan ijuk atau sabut. Dapatkah kamu

jelaskan apa maksudnya?

Tidak semua tanaman dapat distek atau dicangkok, maka untuk tanaman

tertentu diperlukan cara lain. Kini para ahli anatomi tumbuhan telah

mengetahui bahwa tumbuhan memiliki sifat totipotensi, yaitu suatu

kemampuan setiap sel untuk tumbuh menjadi individu baru. Pengetahuan

ini dimanfaatkan para ahli untuk memperbanyak tumbuhan dengan teknik

kultur jaringan.

Kultur jaringan dilakukan dengan cara mengambil jaringan meristem

dari tanaman yang dikehendaki, dapat diambil dari akar, batang, daun, dan

bunga. Jaringan tersebut disterilkan. Protoplasma ditumbuhkan dalam me-

dium nutrisi yang telah diberi hormon tumbuh. Tiap protoplasma tumbuh

menjadi tanaman kecil. Teknik kultur jaringan merupakan cara perbanyakan

48

Biologi Kelas XI SMA dan MA

tumbuhan yang menghasilkan individu baru dalam jumlah yang banyak,

dengan waktu yang singkat. Teknik kultur jaringan secara terperinci akan

dibahas pada bab bioteknologi. Permasalahannya teknik kultur jaringan

memerlukan ketelitian dan biaya yang tinggi sehingga sulit dijangkau

masyarakat. Beberapa tanaman yang telah berhasil diperbanyak dengan

teknik kultur jaringan, antara lain tanaman sereal, tanaman palem, karet, buah-

buahan, dan tanaman hias seperti anggrek.

B. Jaringan Hewan

Seperti pada tumbuhan, tubuh hewan juga multiseluler, terdiri atas

bermacam-macam sel yang berbeda bentuk dan fungsinya. Sel-sel yang memiliki

bentuk dan fungsi sama berkelompok membentuk jaringan. Pada hewan

termasuk manusia terdapat dua kelompok jaringan, yaitu jaringan benih (ger-

minal) dan jaringan tubuh (somatis). Jaringan benih (germinal), aktif membelah

diri untuk menghasilkan benih baru. Jaringan tubuh (somatis), terdapat pada

tubuh hewan atau manusia selama hidupnya. Jaringan somatis meliputi jaringan

epitel, jaringan

ikat,

jaringan otot, dan jaringan saraf. Gambar

2.12

berikut

memperlihatkan berbagai jaringan pada manusia.

Kumpulkan informasi tentang kultur jaringan dari berbagai sumber (media

cetak/elektronik). Buatlah karya tulis tentang kultur jaringan (salah satu

tanaman yang telah berhasil diperbanyak dengan kultur jaringan).

Tugas2.3

Gambar 2.12

Jaringan somatis pada manusia

jaringan

epitel

jaringan

saraf

jaringan otot

jaringan ikat

fibroblas

serabut

kolagen

matriks

Sumber:

Biology

, Barrett

Jaringan

49

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi dua lingkungan

yang berbeda seperti dinding usus dengan rongga usus, dinding kantung

kemih dengan rongga kemih, yang tersusun oleh selapis sel atau beberapa

lapis sel. Jaringan epitel memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai

pelindung, kelenjar, dan reseptor.

Sebagai pelindung, jaringan epitel melindungi jaringan yang ada di

bawahnya dari kerusakan mekanis karena tekanan, gesekan, radiasi ultra-

violet, dan serangan mikroorganisme. Sebagai kelenjar, jaringan epitel terdapat

pada saluran pencernaan yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan.

Epitelium yang melapisi saluran pernapasan mengeluarkan mukus atau lendir

untuk menangkap partikel-partikel debu yang masuk dan sebagai pelindung

dari kekeringan. Sebagai reseptor, epitelium yang terdapat pada alat indra

berfungsi untuk menerima rangsang.Pada beberapa bagian tubuh, macam-

macam sel yang berbeda berbaur sehingga sulit diklasifikasikan. Berdasarkan

bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi jaringan epitel

sederhana, jaringan epitel berlapis, dan jaringan epitel kelenjar.

a. Jaringan Epitel Sederhana

Jaringan epitel sederhana terdiri atas selapis sel. Berdasarkan bentuk sel-

sel penyusunnya, jaringan ini diklasifikasikan sebagai berikut.

KEGIATAN 2.3

Mengamati Berbagai Macam Jaringan Hewan

1.

Amati preparat awetan berbagai jaringan hewan vertebrata

2.

Gambar hasil pengamatanmu, kemudian bandingkan bentuk dan

susunan sel-selnya

Pertanyaan

1.

Samakah susunan dan bentuk sel-sel yang membentuk berbagai

jaringan?

2.

Pada otak terdapat sel-sel saraf, apa fungsinya? Sesuaikah bentuk

dengan fungsinya?

3.

Pada kelenjar ludah (lihat Gambar 2.12) terdapat jaringan epitel.

Bagaimana bentuk dan susunan sel-selnya?

50

Biologi Kelas XI SMA dan MA

sel epitel

sel goblet

membran basal

Gambar 2.15

Epitel silindris selapis

Sumber:

Biological Science

, Green

nukleus

membran

basal

Gambar 2.14

Epitel kubus selapis

Sumber:

Biological Science

, Green

1)

Epitel pipih selapis

Sel-sel epitel ini pipih dan tipis,

berisi sedikit sitoplasma yang mem-

bungkus inti di bagian tengah. Ter-

dapat pada alveoli lapisan dalam

pembuluh darah, pembuluh limfe,

dan merupakan dinding pembuluh

kapiler (Gambar 2.13).

2)

Epitel kubus selapis

Epitel ini terdapat pada saluran

kelenjar ludah, kelenjar keringat,

saluran ginjal, dan kelenjar gondok

(Gambar 2.14).

3)

Epitel silindris selapis

Epitel ini terdiri atas selapis sel

berbentuk panjang dan sempit.

Jaringan ini melapisi seluruh saluran

pencernaan yang diselingi oleh sel

goblet yang menghasilkan mukus

(lendir) untuk melindungi lambung

dari asam lambung (Gambar 2.15).

4)

Epitel berlapis semu

Jika kita perhatikan penampang

jaringan ini

(Gambar 2.16),

akan

tampak beberapa sel dengan

ketinggian berbeda karena tidak semua

sel mencapai permukaan yang bebas.

Meskipun demikian, epitel ini terdiri

atas selapis sel-sel tebal dan tiap-tiap

selnya melekat pada membran basal.

Jaringan epitelium ini dapat kita

jumpai pada saluran kencing dan

tenggorokan, uretra jantan, saluran

reproduksi jantan, serta epididimis

(saluran sperma).

Gambar 2.13

Epitel pipih selapis

batas

antarsel

nukleus

membran

basal

Sumber:

Biological Science

, Green

Gambar 2.16

Epitel berlapis semu

sel

penyokong

membran basal

nukleus

sel penghasil

mukus

Sumber:

Biological Science

, Green

silia

Jaringan

51

5)

Epitel selapis bersilia

Epitel bersilia terdiri atas sel-sel

yang berbentuk silindris dengan silia

pada tepi luarnya. Getaran silia

menimbulkan aliran. Jaringan ini

terdapat pada saluran telur, uterus,

dan saluran pernapasan atas, Lihat

Gambar 2.17.

b. Jaringan Epitel Berlapis

Jaringan epitel berlapis terdiri

atas beberapa lapis sel. Jika diban-

dingkan dengan epitel sederhana,

jaringan ini memiliki bentuk dan

susunan lebih kuat. Jaringan epitel

berlapis meliputi epitel pipih berlapis

yang terdapat pada sebagian

esofagus

;

epitel kubus berlapis, yang

terdapat pada saluran kelenjar

keringat

;

dan epitel silindris berlapis

yang terdapat pada saluran kelenjar

susu, kelenjar ludah submandibula

(Gambar 2.18).

c. Jaringan Epitel Kelenjar

Di antara sel-sel epitel dijumpai sel-sel goblet atau sekelompok sel gob-

let yang membentuk kelenjar bersel banyak. Epitelium yang banyak

mengandung sel-sel goblet disebut membran mukosa. Ada dua tipe kelenjar,

yaitu eksokrin dan endokrin. Disebut eksokrin jika sekresi kelenjar dialirkan

ke permukaan melalui saluran, dan disebut endokrin jika sekresi kelenjar

langsung masuk ke aliran darah. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran,

misalnya kelenjar hormon. Macam-macam kelenjar eksokrin dapat kamu

pelajari pada tabel berikut.

Gambar 2.17

Epitel bersilia

membran basal

silia

sel silinder

sel penghasil mukus

Sumber:

Biological Science

, Green

Gambar 2.18

Epitel lapis

sel pipih

sel kubus

sel germinal

Sumber:

Biological Science

52

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Kelenjar ludah

Kelenjar susu

Tubular alveolus

majemuk

Tubular melingkar

Kelenjar keringat

manusia

Tubular bercabang

Bagian fundus pada

lambung

Kelanjar brunner pada

usus halus mamalia

Tubular majemuk

Kelenjar brunner pada

mamalia

Kelenjar ludah

Alveolus sederhana

Kelenjar mukus pada

kulit katak

Alveolus bercabang

Kelenjar sebasea pada

kulit mamalia

Alveolus majemuk

Kelenjar susu

Kelenjar pankreas

Tipe Kelenjar

Struktur

Tempat

Tubular sederhana

Kelenjar pada usus halus

vertebrata tinggi

Tabel 2.2

Berbagai Tipe Kelenjar

Sumber:

Biology,

Barrett

Jaringan

53

3. Jaringan Ikat

Jaringan ikat merupakan penyokong utama tubuh hewan dan manusia.

Sel-selnya berada dalam sejumlah besar matriks (bahan ekstraseluler) yang

diekskresikan oleh sel-sel penyusunnya. Selain sebagai pembungkus dan

pengikat berbagai organ tubuh, jaringan ini memiliki banyak fungsi, seperti

melindungi tubuh dari serangan bakteri (jaringan ikat longgar), menghindari

kehilangan panas (adiposum), memberi bentuk pada tubuh (skeleton) dan

memproduksi darah (jaringan darah/hemopoietik). Jaringan ikat meliputi

jaringan ikat sebenarnya, jaringan skeleton, dan jaringan darah.

a. Jaringan Ikat sebenarnya

Jaringan ini terdapat di seluruh bagian tubuh, di bawah kulit meng–

hubungkan berbagai organ dan mengisi ruang antarjaringan yang berdekatan.

Berdasarkan susunannya, jaringan ikat dibedakan atas

jaringan ikat longgar

,

jaringan ikat padat

, dan

jaringan lemak

(jaringan adiposum).

Jaringan ikat longgar

terdiri atas matriks (substansi dasar) yang mengandung

macam-macam sel dan serabut, seperti tampak pada Gambar

2.19. Di dalam

matriks terdapat 4 macam sel, yaitu

fibroblas

yang menghasilkan serabut

kolagen, serabut elastis, dan matriks, sel cagak (

mast cell

) penghasil heparin

(antipembekuan), sel lemak yang menimbun lemak, dan makrofag (sel ame-

boid yang memakan partikel asing), hal ini penting untuk melindungi tubuh

dari bibit penyakit. Selain itu, dalam matriks juga terdapat dua macam serabut,

yaitu serabut kolagen berupa berkas serabut yang fleksibel, tetapi tidak elastis

dan serabut elastis yang fleksibel dan elastis. Serabut ini membentuk semacam

jaring pada matriks. Fungsi jaringan ini menghubungkan berbagai jaringan,

misalnya kulit dengan struktur di bawahnya.

Gambar 2.19

Jaringan ikat longgar

Sumber:

Essentials of Bioloogy

, Hopson

matrik

serabut kolagen

fibroblas

sel cagak

sel lemak

makrofag

serabut elastis

54

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Jaringan ikat padat

dibedakan antara jaringan ikat kolagen dan jaringan ikat

elastis. Tendon yang melekatkan otot pada tulang merupakan contoh jaringan

ikat kolagen, matriksnya mengandung berkas serabut kolagen yang padat,

contoh lain aponeurosis

. Pada jaringan ikat elastis matriks hanya mengandung

serabut elastis, jaringan ini terdapat pada ligamen yang mengikat tulang-tulang

dalam persendian, paru-paru, dinding trakea, pita suara.

Jaringan lemak

(adiposum) dalam matriks hanya sel-sel lemak, penting

untuk menyimpan lemak cadangan. Pada kulit, adiposum berfungsi untuk

mencegah kehilangan panas. Berbagai organ lunak, seperti jantung dan ginjal

dikelilingi jaringan lemak sebagai pelindung.

b. Jaringan Skeleton

Skeleton berfungsi untuk penyokong tubuh, dilengkapi dengan rangka

yang kaku. Seperti pada jaringan ikat, jaringan ini terdiri atas sel-sel yang

terletak dalam matriks organik, tetapi matriksnya lebih keras. Pada vertebrata

terdapat dua macam jaringan skeleton, yaitu tulang rawan (kartilago) dan

tulang keras. Ikan bertulang rawan, seperti hiu dan ikan pari, seluruh

rangkanya terdiri dari tulang rawan. Mamalia yang rangkanya sebagian besar

tulang keras, memiliki tulang rawan pada persendian dan cawan-cawan

antarvertebra.

kondroblas

kondrin

Gambar 2.20

Rawan hialin

Sumber:

Essentials of Bioloogy

, Hopson

Tulang rawan

(kartilago) tersusun oleh matriks organik yang mengandung

sel-sel

kondroblas

. Sel-sel kondroblas menghasilkan matriks yang disebut

kondrin

. Tulang rawan dibedakan atas rawan hialin, rawan elastis, dan rawan

fibrosa.

Rawan hialin

, matriksnya semitransparan mengandung kondroitin

sulfat, perhatikan Gambar 2.20. Rawan hialin terdapat pada ujung-ujung

tulang pipa, tulang rusuk, hidung, saluran pernapasan (laring, trakea, dan

bronkus), dan rangka embrio.

Rawan elastik

, matriksnya agak keruh, mengandung serabut elastik kuning.

Jika dibengkokkan, terasa lentur dan mudah kembali ke bentuk semula,

contoh daun telinga, epiglotis, pembuluh Eustachius, tulang rawan pada

faring.

Rawan fibrosa

, mengandung banyak berkas serabut kolagen yang padat

dalam matriknya, memiliki daya regang yang lebih kuat daripada rawan

hialin, contoh diskus antarruas tulang belakang dan simfisis pubis

(persambungan tulang kemaluan).

Jaringan

55

Tulang keras

, lebih keras daripada tulang rawan karena matriksnya

sebagian besar (70%) terdiri atas garam-garam anorganik terutama kalsium

sulfat, 30% terdiri atas zat organik terutama serabut kolagen. Sel pembentuk

tulang disebut osteoblas, yang menyekresikan bahan organik dan garam fosfat

serta karbonat. Setelah sekeliling osteoblas menjadi keras, osteoblas dinamai

osteosit. Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang keras dibedakan

menjadi jaringan tulang kompak dan jaringan tulang spons (bunga karang).

Tulang kompak

, disebut demikian karena memiliki matriks yang padat.

Gambar 2.21 merupakan penampang melintang jaringan tulang kompak.

Pada gambar tampak sejumlah

lamela konsentris mengelilingi sebuah

saluran Havers

. Pada lamela terdapat

sejumlah lakuna berisi osteosit. Dari tiap

lakuna memancar sejumlah saluran

halus berisi sitoplasma disebut kanali-

kuli yang menghubungkan lakuna

yang satu dengan lakuna yang lain.

Hubungan ini berfungsi sebagai

transportasi nutrisi.

Di dalam saluran Havers terdapat

pembuluh darah yang mengangkut

nutrisi, gas pernapasan, serta zat-zat

sisa dari dan ke osteosit. Saluran

Havers juga mengandung pembuluh

limfe dan serabut saraf yang terbung-

kus oleh jaringan ikat. Pada permu-

kaan luar periostium dan permukaan

dalam tulang, lamela tidak memben-

tuk lingkaran. Di daerah ini terdapat

saluran Volkman

. Saluran ini mengan-

dung pembuluh darah yang berhu-

bungan dengan pembuluh

darah di

dalam saluran Havers.

Matriks tulang kompak terdiri

atas kolagen yang dihasilkan oleh

osteoblas, dan bahan-bahan anor-

ganik. Kombinasi antara zat organik

dan zat anorganik menghasilkan

sebuah struktur yang kuat. Jaringan

tulang kompak terdapat di sepanjang

tulang pipa. Jaringan yang memiliki

komposisi hampir sama dengan

lamela

saluran

Havers

lakuna

kanalikuli

penampang melintang tulang kompak

saluran

Havers

kanalikuli

lamela

penampang membujur

Gambar 2.21

Tulang kompak

sel tunggal

Sumber:

Bioloogy

, Barrett

56

Biologi Kelas XI SMA dan MA

tulang kompak adalah

dentin

yang terletak di antara email dan pulpa gigi.

Matriksnya lebih keras daripada tulang kompak karena mengandung 75%

bahan anorganik.

Tulang spons

(bunga karang) memiliki matriks yang mengandung lebih

sedikit bahan anorganik (60-65%) dibandingkan dengan tulang kompak.

Matriksnya berongga, berisi sumsum merah yang memproduksi sel-sel darah.

Tulang spons terdapat pada epifisis tulang pipa, tulang pipih, dan tulang

pendek.

c. Jaringan Darah dan Limfe

Jaringan darah tersusun oleh sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah

putih (leukosit), dan keping-keping darah, berada dalam cairan yang disebut

plasma. Plasma darah terdiri atas air yang mengandung berbagai zat terlarut

yang dialirkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain. Bahan makanan

(glukosa, lemak, asam amino) dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke

ginjal, dan hormon dari kelenjar buntu ke berbagai organ yang menjadi target.

Sel darah merah (eritrosit) fungsi utamanya adalah membawa oksigen

dari organ respirasi ke berbagai jaringan. Sel darah putih (leukosit) berfungsi

untuk membunuh bibit penyakit. Leukosit dibedakan atas eosinofil, netrofil,

basofil (dihasilkan oleh sumsum merah) dan limfosit, monosit (dihasilkan

oleh jaringan limpoid). Jaringan sumsum merah dan limpoid disebut jaringan

hemopoitik).

Keping darah berperan dalam pembekuan darah. Untuk jelasnya, pelajari

bagan darah pada Gambar 2.22. Limfe (getah bening) mengandung zat-zat

seperti plasma dengan konsentrasi yang berbeda. Di dalam limfe tidak ada

sel darah merah, tetapi ada limfosit sebagai fagosit.

Gambar 2.22

Jaringan darah

Limfe (getah bening), mengandung zat-zat seperti plasma dengan

konsentrasi yang berbeda.. Di dalam limfe tidak ada sel darah merah, tetapi

ada limfosit sebagai fagosit.

Darah

Plasma darah

Sel-sel darah

Keping darah

Sel darah merah

(eritrosit)

Sitoplasma bergranular

Sitoplasma on granular

Limposit

Basofil

Netrofil

Eosinofil

Monosit

Sel darah putih

(lekosit)

Sumber:

Advanced Biology,

Clegg

Jaringan

57

3. Jaringan Otot

Kira-kira 40% dari berat tubuh manusia terdiri atas jaringan otot yang

berasal dari lapisan embrional, dibangun oleh sel-sel khusus yang mampu

berkontraksi karena mengandung miofibril sebagai elemen kontraktil. Karena

kemampuannya berkontraksi, jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.

Pada vertebrata termasuk manusia, gerakan anggota gerak dan tubuh

secara keseluruhan disebabkan oleh kontraksi otot yang melekat pada

rangka, sedangkan pada organ yang berongga seperti saluran pencernaan

dan pembuluh darah, terdapat jaringan otot yang berkontraksi untuk

menekan isi organ tersebut sehingga terjadi gerakan makanan dalam usus

dan aliran darah ke seluruh tubuh. Berdasarkan struktur dan cara kerjanya

ada tiga macam otot, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

a. Otot Polos

Otot polos dibangun oleh sel-sel

yang berbentuk kumparan, dengan

satu inti di tengah. Sitoplasma

(sarkoplasma) mengandung mio–

filamen yang tidak teratur karena itu

tidak kelihatan lurik atau polos.

Memendeknya miofilamen menye–

babkan otot berkontraksi. Otot polos

berkontraksi di luar kesadaran kita,

gerakannya dapat terus-menerus,

lambat tetapi tidak mudah lelah.

Jaringan otot polos antara lain terdapat pada dinding pembuluh darah,

saluran pencernaan makanan, dan saluran telur. Jenis otot seperti ini terdapat

juga pada hewan invertebrata.

b. Otot Lurik

Otot lurik disebut juga otot

rangka karena melekat pada rangka

atau tulang. Jaringan ini tersusun

oleh serabut-serabut otot (sel-sel

otot), mengandung banyak inti yang

terletak di bagian tepi. Miofilamen

susunannya teratur, hal ini tampak

pada pengamatan preparat dengan

menggunakan mikroskop, mem-

bentuk garis-garis melintang terang

dan gelap. Oleh karena itu, otot

Gambar 2.23

Otot polos

nukleus

serabut

Gambar 2.24

Otot lurik

Sumber:

Biology,

Barrett

nukleus

garis telang gelap

Sumber:

Biology,

Barrett

58

Biologi Kelas XI SMA dan MA

rangka disebut juga

otot serat lintang

(otot lurik). Serabut-serabut otot

berkelompok membentuk kumpulan serabut yang disebut fasikulum,

kemudian saling bergabung membentuk otot atau daging. Kontraksi otot lurik

cepat dan kuat, di bawah kesadaran kita. Contoh otot bisep dan trisep pada

lengan atas.

c. Otot Jantung

Miofilamen otot jantung tersusun

seperti pada otot lurik. Sel otot

jantung berinti satu, letaknya di

tengah. Tiap sel dihubungkan dengan

sel lainnya dengan keping interkalar.

Sel-sel otot jantung bercabang-

cabang. Cabang sel satu dengan yang

lain saling melekat. Kontraksi otot

jantung teratur, lambat, dan di luar

kesadaran kita. Mempunyai periode

istirahat yang panjang sehingga otot

jantung tidak mengalami kejang.

Jaringan otot ini hanya terdapat pada

jantung.

4. Jaringan Saraf

Jaringan saraf tersusun oleh kumpulan sel saraf yang disebut neuron.

Neuron merupakan kesatuan fungsional dari sistem saraf yang memiliki

konduktivitas (kemampuan menghantar impuls) sehingga terjadi komunikasi

antara reseptor (sel atau organ yang menerima rangsang, seperti sel-sel saraf

sensorik pada kulit) dan efektor (jaringan atau organ yang mereaksi rangsang,

seperti otot atau kelenjar). Jaringan saraf juga memiliki sel-sel reseptor yang

terbungkus oleh jaringan ikat.

Berdasarkan fungsinya ada tiga macam neuron, yaitu neuron sensorik, neu-

ron motorik, dan neuron penghubung. Neuron yang menyampaikan impuls ke

pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang) disebut neuron aferen atau neu-

ron sensorik, sedangkan neuron eferen atau neuron motorik membawa impuls

ke luar dari pusat saraf. Neuron penghubung meng

hubungkan neuron sensorik

dengan neuron motorik. Neuron ini memiliki dendrit ataupun akson yang

berhubungan dengan neuron lain. Struktur neuron dapat kamu pelajari pada

Gambar 2.26.

Gambar 2.25

Otot jantung

keping interkalar

Sumber:

Biology,

Barrett

Jaringan

59

Gambar 2.26 memperlihatkan

sebuah neuron motorik yang terdiri

atas badan sel dengan inti yang

terletak di tengah. Pada sitoplasma

terdapat butir-butir

Nissl

yang

banyak mengandung RNA untuk

sintesis protein, dan badan golgi.

Uluran sitoplasma dari badan sel

yang ujungnya bercabang-cabang

halus disebut dendrit. Dendrit

berfungsi menghantar impuls ke

badan sel. Uluran sitoplasma yang

lebih panjang disebut akson (neurit)

yang menghantar impuls dari badan

sel ke neuron lain atau ke efektor.

Tiap akson berisi aksoplasma

yang berhubungan dengan sitoplasma

pada badan sel, dan terbungkus oleh

selaput tipis yang merupakan ke-

lanjutan dari membran plasma pada

badan sel. Akson ataupun dendrit

yang berukuran panjang dilapisi

seludang mielin yang berfungsi

sebagai isolator. Di sebelah luarnya

dibungkus oleh selaput neurilemma,

sel Schwann berperan dalam nutrisi, regenerasi akson yang rusak atau putus

dan membentuk selaput mielin. Di antara dua sel Schwann terdapat node of

Ranvier (simpul Ranvier).

Berdasarkan strukturnya terdapat beberapa tipe neuron seperti tampak

pada Gambar 2.27. Salin dan lengkapi gambar dengan nama bagian-bagiannya

sesuai dengan nomor, bubuhkan juga tanda panah sesuai dengan arah impuls.

Kemudian jelaskan perbedaan keempat neuron tersebut.

Gambar 2.26

Neuron motorik

aksoplasma

membran

seludang myelin

inti sel Schwann

simpul ranvier

arah impuls

neurilema

dendrit

membran sel

sitoplasma

nukleus

akson

badan sel

efektor

Sumber:

Essentials of Biology,

Hopson

Gambar 2.27

berbagai tipe neuron

1

2

3

3

2

1

4

3

2

1

4

3

1

4

5

2

4

Sumber:

Essentials of Biology,

Hopson

60

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Dalam tubuh vertebrata atau manusia terdapat berbagai organ yang

tersusun oleh berbagai jaringan. Dapatkah kamu sebutkan organ-organ

tersebut? Sebagai contoh akan kita pelajari susunan jaringan pada saluran

pencernaan melalui Gambar 2.28.

Gambar 2.28

Anatomi saluran pencernaan

pembuluh darah

mesenterium

epitelium

jaringan ikat

jaringan otot polos

otot memanjang

otot melingkar

kelenjar

lumen

peritorium

mukasa

otot luar

Sumber:

Essentials of Biology

, Hopson

KEGIATAN 2.4

Mengamati Organ Dalaman Katak

Sebaiknya kegiatan ini dikerjakan per kelompok, tiap kelompok

harus mempersiapkan seekor katak, satu set alat bedah, baki bedah

(baki logam yang telah diisi lilin atau styrofoam), jarum pentul besar,

botol jus besar (stoples), kapas, dan kloroform.

Cara Kerja

1.

Siapkan stoples berisi kapas yang telah ditetesi kloroform.

2.

Masukkan katak ke dalam stoples tersebut, lalu tutup, biarkan

selama 5-10 menit.

jaringan

ikat

serosa

Berdasarkan Gambar 2.28, urutkan jaringan penyusun saluran

pencernaan mulai dari dalam ke arah luar. Apa fungsi pembuluh darah pada

dinding usus? Kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim merupakan

jaringan apa? Apa peran jaringan otot dinding usus?

Kamu dapat mengamati organ dalaman vertebrata dengan pembedahan

melalui kegiatan berikut.

Jaringan

61

Tentu kamu pernah mendengar penyakit tumor atau kanker yang

menyerang berbagai organ tubuh manusia. Penyakit tersebut merupakan

pertumbuhan jaringan yang tak terkendali, akibat proses pembelahan sel yang

tidak normal. Proses pembelahan sel yang tidak normal akan membentuk sel

abnormal berupa tonjolan yang disebut

tumor

. Jika tumor tumbuh, menyerang

dan menyebar pada jaringan yang sehat, tumor tersebut disebut

tumor ganas

atau

kanker

. Ada beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan sel

abnormal dalam tubuh, antara lain:

a.

Faktor genetik, seseorang yang memiliki riwayat (keturunan) penyakit

kanker mempunyai risiko lebih besar terkena penyakit ini dibanding

dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat (keturunan) penyakit ini.

b.

Faktor kekebalan (imunitas), di dalam tubuh yang sehat sistem kekebalan

mampu mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan

tempatan

sayatan

pertama

jarum

3.

Letakkan katak pada baki bedah seperti pada gambar berikut.

4.

Guntinglah kulit katak

mulai dari bagian tengah

perut (A).

5.

Ikuti tahapan selanjutnya

seperti pada gambar (B, C,

D).

6.

Guntinglah selaput pem–

bungkus organ dalaman

katak, maka akan tampak

berbagai organ.

7.

Amati dengan cermat

bagian-bagian tiap organ.

8.

Angkatlah organ yang

terletak di atas agar kamu

dapat melihat organ yang

ada di bagian punggung.

9.

Catatlah nama-nama organ

yang dapat kamu amati.

Pertanyaan

1.

Di mana letak jantung?

2.

Ada berapa bagian paru-paru dan hati? Jelaskan

!

3.

Sebutkan bagian-bagian saluran pencernaan

!

4.

Organ apa yang terletak di kiri dan kanan ruas tulang belakang?

Ada berapa jumlahnya?

5.

Jaringan otot apa yang terdapat pada anggota gerak?

62

Biologi Kelas XI SMA dan MA

memusnahkannya. Namun, jika ada gangguan pada sistem kekebalan,

keberadaan benda asing tidak terkontrol, sel tumor pun akan tumbuh

dan berkembang dengan bebas.

c.

Faktor makanan, menurut penelitian 80 - 90% penyebab berbagai kanker

berkaitan dengan makanan. Beberapa makanan jika dikonsumsi secara

berlebihan dapat menjadi pencetus munculnya sel kanker, misalnya

makanan yang diasap, makanan yang diasin atau diacar, makanan yang

diawetkan, dan makanan yang mengandung bahan-bahan kimia (zat

pewarna dan perasa buatan).

Dalam bidang kedokteran pengetahuan tentang jaringan manusia

(anatomi manusia) diperlukan, antara lain dalam transplantasi organ,

misalnya untuk menyembuhkan luka bakar, dapat dilakukan transplantasi

kulit

;

kornea mata yang rusak dapat diganti dengan kornea mata orang lain.

Namun, masalahnya kalau terjadi penolakan dari tubuh si penerima

(resipien). Di sinilah pengetahuan tentang anatomi manusia diperlukan di

samping pengetahuan lain yang berkaitan dengan transplantasi organ.

Umumnya transplantasi kulit dilakukan dengan mengambil jaringan kulit

dari individu yang sama, cara ini disebut autograf. Jika organ yang akan

ditransplantasikan berasal dari individu lain yang memiliki genetik identik,

misalnya antara dua orang kembar disebut isograf. Kebanyakan transplantasi

organ pada manusia adalah alograf, dilakukan dengan memindahkan organ

dari suatu individu ke individu lain yang berbeda genetik, tetapi satu spesies,

misalnya antara manusia dan manusia. Dapat juga terjadi transplantasi or-

gan antara dua individu dari spesies yang berbeda, misalnya antara manusia

dan simpanse, transplantasi ini disebut xenograf. Semua tipe transplantasi

itu baru berhasil jika tidak ada penolakan dari resipien terhadap jaringan

dari donor. Dapatkah kamu sebutkan peranan lain histologi bagi kehidupan?

I N F O B I O L O G I

Cara Membuat Sayatan Jaringan

Bagaimana cara membuat sayatan jaringan dengan menggunakan

mikrotom? Caranya adalah sebagai berikut.

Sampel terlebih dahulu diberi pengawet dan diwarnai dengan tinta

atau zat pewarna lain kemudian dicelupkan pada lilin. Oleh mikrotom

bongkahan sampel tersebut dibawa ke mata pisau untuk selanjutnya di

potong menjadi sayatan gabus.

Jaringan

63

Rangkuman

1.

Jaringan pada tumbuhan dibedakan antara jaringan meristem

dengan jaringan permanen.

2.

Jaringan meristem primer merupakan lanjutan dari pertumbuhan

embrio, contoh: meristem pada ujung akar, ujung batang, kuncup.

3.

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan dewasa yang telah

terdiferensiasi namun aktif membelah (bersifat meristematis),

contoh kambium yang menyebabkan peertumbuhan sekunder

pada tumbuhan dikotil.

4.

Jaringan parenkim terdapat pada sebagian besar tubuh tumbuhan,

pada bagian tertentu sel-sel parenkim terdiferensiasi menjadi

jaringan epidermis, mesofil, endodermis, dan perisikel.

5.

Jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim berfungsi sebagai

penyokong.

6.

Xilem berfungsi sebagai penyokong dan pengangkut, terdiri atas

trakeid, trakea, parenkim xilem dan serabut xilem.

7.

Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring, parrrenkim floem,

dan serabut floem. Berfungsi sebagai pengangkut zat-zat makkaan

hasil fotosintesis.

8.

Anatomi akar monokotil dan dikotil hampir sama, terdiri atas epi-

dermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele).

9.

Jaringan pada batang dikotil tersusun secara konsentris terdiri atas

epidermis, korteks, jaringan pengangkut, dan empulur, pada

batang monokotil berkas pembuluh menyebar.

10. Pertumbuhan primer disebabkan oleh aktivitas titik tumbuh

primer (pertumbuhan akar dan batang).

11. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas kambium, hanya

terdapat pada dikotil.

12. Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil, berkas

pembuluh angkut. Mesofil merupakan jaringan fotosintesis.

13. Jaringan pada hewan dan manusia dibedakan antara jaringan benih

(germinal) dan jaringan tubuh (somatis).

14. Jaringan somatis meliputi jaringan epitel, jaringan penunjang,

jaringan otot, dan jaringan saraf.

15. Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung, kelenjar dan reseptor.

16. Jaringan penunjang berfungsi sebagai penyokong, dan pelindung,

meliputi jaringan ikat, jaringan skeleton dan jaringan darah.

64

Biologi Kelas XI SMA dan MA

Evaluasi Akhir Bab

A. Pilih jawaban yang paling tepat.

1.

Pernyataan mana yang bukan merupakan ciri epidermis?

A. Letak antarsel rapat

B.

Bentuk sel menyerupai balok

C. Umumnya hanya satu lapis sel

D. Mengandung klorofil

E.

Terletak pada permukaan luar organ

2.

Jaringan mana yang paling banyak berperan dalam proses fotosintesis?

A. Jaringan palisade

D. Mulut daun

B.

Jaringan bunga karang

E.

Kambium

C. Jaringan epidermis

Kata Kunci

alveolus

bikonkaf

empulur

epifisis

esofagus

fagosit

hemoglobin

interkalar

mielin

neurilema

plasma

sel globlet

silindris

transplantasi

17. Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif, dibedakan antara

otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

18. Neuron adalah kumpulan sel-sel saraf, merupakan kesatuan

fungsional dari sistem saraf yang memiliki konduktifitas.

19. Berdasarkan fungsinya dibedakan 3 macam neuron, yaitu neuron

sensorik, neuron motorik, dan neuron intermunsial. Berdasarkan

strukturnya ada 4 tipe neuron, yaitu neuron unipolar, neuron bi-

polar, multipolar, dan pseudonipolar.

20. Neuron terdiri atas badan sel berisi sitoplasma dan inti, dendron

berfungsi menghantar impuls ke badan sel, akson berfungsi

menghantar impuls dari badan sel ke neuron lain atau efektor.

Jaringan

65

3.

Pelajari tabel berikut.

No.

Nama Jaringan

Fungsi

I.

Epidermis

Penyokong

II.

Parenkim

Tempat menyimpan makanan

III.

Kolenkim

Transpor air dan mineral

IV.

Meristem

Pertumbuhan

Pernyataan mana yang benar?

A. I dan II

D. II dan IV

B.

I dan III

E.

III dan IV

C. I dan III

4.

Batang tanaman balsemin direndam dalam larutan eosin (warna merah).

Setelah beberapa lama, batang tersebut disayat melintang setipis

mungkin, kemudian diamati dengan mikroskop (lihat gambar)

Jaringan mana yang berwarna

merah?

A.

1

D.

4

B.

2

E.

5

C.

3

5.

Jika kita membuat sayatan melintang akar tumbuhan dikotil, kemudian

diamati dengan mikroskop, akan terlihat susunan anatomis akar dikotil

sebagai berikut: 1. stele, 2. korteks, 3. epidermis, 4. endodermis.

Urutan mana yang menunjukkan susunan anatomis akar dikotil dari luar

ke dalam?

A. 3-2-4-1

D. 1-3-2-4

B.

1-4-3-2

E.

3-1-4-2

C. 4-3-1-2

6.

Bertambah tingginya batang jagung merupakan akibat terjadinya

aktivitas . . . .

A. meristem pada titik tumbuh

B.

pertumbuhan sekunder dari batang

C. tumbuhnya kambium

D. terbentuknya xilem sekunder

E.

terbentuknya floem sekunder

disayat

eosin

5

1

2

3

4

66

Biologi Kelas XI SMA dan MA

2

3

4

5

6

1

7

7.

Pernyataan mana yang merupakan fungsi lapisan kutikula?

A. Membantu proses fotosintesis

B.

Membantu mengalirkan air

C. Mencegah penguapan

D. Melindungi daun yang masih muda

E.

Membantu penyerapan air

Untuk soal nomor 8 dan 9, perhatikan gambar penampang akar berikut

ini.

8.

Air dan garam tanah masuk melalui . . . .

A. 1

B.

2

C. 3

D. 4

E.

5

9.

Silinder pusat (stele) meliputi jaringan . . . .

A. 2-3-4-5

B.

3-4-5-6

C. 2-7-3-4

D. 4-5-6-7

E.

5-6-7-2

Jaringan

67

10. Berdasarkan, gambar di atas jaringan manakah yang merupakan jaringan

pengangkut?

A. 1 dan 2

D. 4 dan 5

B

2 dan 3

E.

7 dan 8

C. 5 dan 6

11. Pernyataan manakah yang sesuai untuk menjelaskan pengertian

meristem?

A. Sekumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama

B.

Sekelompok sel muda yang selalu membelah

C. Jaringan tua yang telah mati

D. Jaringan muda yang belum terdiferensiasi

E.

Jaringan dewasa yang telah terdiferensiasi

12. Perhatikan gambar jaringan tulang berikut. Bagian yang bertanda X

adalah . . . .

A. saluran Havers

B.

lakuna

C. kanalikuli

D. lamela

E.

matriks

13. Termasuk jaringan apakah tendon?

A. Jaringan ikat kolagen

D. Rawan fibrosa

B.

Jaringan ikat elastis

E.

Jaringan lemak

C. Rawan hialin

1

3

4

5

4

7

8

6

2

X

68

Biologi Kelas XI SMA dan MA

3

3

15

4

Soal no. 19 dan 20 berdasarkan gambar saraf berikut.

14. Berdasarkan strukturnya neuron tersebut termasuk tipe . . . .

A. unipolar

D. pseudonipolar

B.

tripolar

E.

multipolar

C. bipolar

15. Akson ditunjukkan oleh nomor . . . .

A. 1

D. 4

B.

2

E.

5

C. 3

B. Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar.

1.

Beberapa jaringan merupakan modifikasi jaringan parenkim. Sebutkan

jaringan tersebut dan jelaskan fungsi serta lokasi jaringan tersebut pada

organ tumbuhan.

2.

Mengapa jaringan mesofil disebut jaringan fotosintetik?

3.

Jelaskan perbedaan antara xilem dan floem.

4.

Mengapa bagian kayu pada batang dikotil lebih tebal daripada kulit?

5.

Mengapa batang monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder?

6.

Sebutkan jaringan yang termasuk jaringan penunjang serta fungsinya

masing-masing.

7.

Jelaskan perbedaan antara tulang rawan dan tulang keras.

8.

Jaringan darah terdiri atas plasma darah, sel-sel darah dan keping-keping

darah. Sebutkan macam-macam sel darah serta fungsi masing-masing.

9.

Bandingkan otot polos, otot lurik, dan otot jantung (struktur, fungsi dan

lokasi).

10. Apa perbedaan kanker dengan tumor? Sebutkan faktor-faktor yang

menjadi pencetus sel-sel kanker.

C. Tugas

Lakukan studi literatur dari berbagai sumber (media cetak/elektronik)

mengenai penyakit kanker (jenis, faktor penyebab dan proteksi).